Sambut Lebaran, Omset Pedagang Pakaian Bekas Naik hingga 100%

[sucyresky]

BENGKULU - Mendekati hari lebaran tahun 2015, pedagang pakaian impor bekas di pasar panorama Kota Bengkulu, Provinsi Bengkulu, meraup keuntungan. Bagaimana tidak, pada hari biasanya penghasilan dari penjualan pakaian dan celana impor hanya kisaran Rp 10 juta. Namun, saat ini penghasilan naik 100 persen atau mencapai Rp 20 juta.

"Banyak peminat pakaian impor bekas membuat penghasilan saya bertambah. Ini memang terjadi setiap tahun menjelang lebaran," kata satu pedagang pakaian impor bekas Pasar Panorama Kota Bengkulu, Riswan Paguci (42), saat ditemui Okezone, Minggu (12/7/2015).

Riswan mengakui, penghasilan dari penjualan pakaian dan celana bekas dengan berbagai ukuran tersebut, mulai berangsur naik sejak 10 hari menjelang hari lebaran. Kondisi itu, tambah dia, lantaran pembeli ingin memiliki pakaian dan celana baru saat perayaan hari lebaran.

"Sudah sejak 10 hari lebaran lalu, sentra pakaian bekas impor mulai ramai. Yang paling banyak dicari itu celana levis, baju kemeja, pakaian anak-anak dan gaun," aku Riswan.

Pembelian pakaian dan celana bekas dari konsumen, lanjut dia, mulai dari celana, pakaian anak-anak, ABG, dewasa hingga orang tua sekalipun. Selain itu, terang dia, dirinya mampu menjual pakaian bekas per minggu sekira 4 bal atau setara dengan 100 kg pakaian bekas.

Ia menambahkan, setiap lembar pakaian bekas dihargai mulai dari Rp 20 ribu per lembar hingga Rp 150 ribu per lembar. Hal tersebut tergantung dengan pakaian atau celana yang diminati pelanggan.

"Stok pakaian bekas saya ada 15 bal, yang mana setiap bal berbeda-beda. Ada bal khusus kemeja, ada bal khusus celana levis serta bal pakaian anak-anak. Harga satu bal bervariasi mulai dari Rp 4 juta hingga Rp 7 juta," imbuh Riswan.

SUMBER : Okezone.com