forumku.com logo Forumku Borobudur Budaya Indonesia
forumku  

Go Back   forumku > >
Register Register
Notices

Forumku USA dan Canada Main Forum Description

Post New Thread  Reply
 
Thread Tools Search this Thread Display Modes
Old 1st March 2018, 12:10 PM   #1
KaDes Forumku
 
Join Date: 20 Jan 2018
Userid: 6851
Posts: 671
Likes: 0
Liked 4 Times in 4 Posts
Default Upaya Trump Menyerang Kesepakatan Timur Tengah Hadapi Masalah Baru

Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas menolak kepemimpinan Amerika dalam proses perdamaian Israel-Palestina di PBB. Ia mengusulkan rapat konferensi perdamian internasional pada pertengahan 2018, yang akan mengakui penuh Palestina sebagai negara anggota PBB, menjamin perlindungan warga Palestina, dan mengakui perbatasan internasional Israel dan Palestina berdasarkan perbatasan tahun 1967. Para perwakilan dari AS duduk diam tanpa bertepuk tangan, saat yang lain bertepuk tangan setelah pidato Abbas mengenai kesepakatan Timur Tengah tersebut.

Oleh : Colum Lynch (Foreign Policy)

Presiden Donald Trump pernah mendeskripsikan prospek pakta perdamaian antara Israel dan Palestina sebagai “kesepakatan terakhir,” sebuah terobosan diplomatik mendasar yang dapat memoles kepresidenannya dan membantu memulihkan posisi Amerika di dunia.

Namun pada Hari Selasa (20/2) Amerika Serikat (AS) terlihat kesusahan membujuk dunia bahwa mereka berada dalam posisi terbaik untuk mempertahankan peran kepemimpinan eksklusif sebagai mediator atas konflik yang telah berlangsung berdekade lamanya. Memang, Amerika Serikat menjadi semakin terisolasi di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), terlebih sejak Trump mengumumkan keputusan kontroversialnya untuk mengakui Yerusalem sebagai ibukota Israel, sebuah langkah penyerangan kesepakatan Timur Tengah bagi sebagian besar dunia, termasuk semua pemerintahan AS sebelumnya, berpendapat bahwa mereka harus menunggu kesepakatan damai akhir terlebih dulu.

Dalam sebuah pidato pada Hari Selasa (20/2) sebelum acara Dewan Keamanan PBB, Pemimpin Palestina Mahmoud Abbas sekali lagi menjelaskan bahwa mereka menolak peran Amerika yang selama ini telah memimpin upaya kesepakatan Timur Tengah. Malahan, ia mengusulkan diadakannya rapat konferensi perdamian internasional, yang menyertakan perwakilan Israel dan Palestina, pada pertengahan 2018 yang akan mengakui penuh Palestina sebagai negara anggota PBB, menjamin perlindungan warga Palestina, dan mengakui perbatasan internasional Israel dan Palestina berdasarkan perbatasan tahun 1967.

“Kita hadir disini untuk menghadap dewan agung dikarenakan buntunya proses perdamaian yang disebabkan oleh keputusan AS berkaitan dengan Yerusalem,” katanya kepada dewan 15 negara. “Pada waktu mendatang, kita akan mempergiat upaya kita untuk mendapatkan pengakuan keanggotaan penuh di PBB dan menjamin perlindungan internasional bagi rakyat kita.”

Abbas meninggalkan ruangan sebelum Israel dan Amerika Serikat mempunyai kesempatan untuk menyampaikan tanggapan resmi mereka.

Kecil kemungkinannya bagi Abbas untuk dapat menerapkan persyaratan kesepakatan Timur Tengah untuk terjadinya perundingan damai internasional. Namun usulannya untuk sebuah konferensi internasional disambut dengan hangat oleh anggota dewan lainnya, termasuk Rusia dan Prancis, yang telah lama berusaha memainkan peran lebih besar dalam proses perdamaian kesepakatan Timur Tengah.

Sebagai pertanda perubahan suasana hati di PBB, pidato Abbas mendapat tepuk tangan meriah dari ruang Dewan Keamanan yang penuh sesak. Delegasi AS—yang dipimpin oleh Nikki Haley, duta besar AS untuk PBB; Menantu Trump, Jared Kushner, yang memimpin upaya AS untuk perdamaian kesepakatan Timur Tengah; dan Jason Greenblatt, utusan perdamaian kesepakatan Timur Tengah presiden—duduk diam tanpa bertepuk tangan.

Dalam beberapa hal, tanggapan perwakilan AS terhadap ucapan Abbas mencerminkan tingkat hubungan AS dengan Palestina telah memburuk sejak Trump mengumumkan keputusannya untuk mengakui Yerusalem. Dalam sebuah kunjungan ke Gedung Putih pada Mei lalu, Abbas memuji “kemampuan negosiasi” Trump yang hebat dan mengatakan bahwa dia berharap dapat bekerja sama dengannya untuk mencapai “perjanjian damai bersejarah.”

Dalam pernyataannya pada hari Selasa (20/2), Abbas menegaskan bahwa Pemerintah Amerika telah bertentangan dengan “komitmennya sendiri dan telah melanggar hukum internasional dan keputusan (PBB) yang relevan dengan keputusannya mengenai Yerusalem. Jadi, sekarang tidak mungkin ada satu negara saja yang bisa menyelesaikan konflik regional atau internasional tanpa partisipasi mitra internasional lainnya. ”

Nada menentang Abbas juga menimbulkan pertanyaan tentang kelangsungan peran AS sebagai pemimpin yang jujur dan adil, dalam mediasi di Timur Tengah setelah keputusan Trump pada 6 Desember untuk mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.

Duta Besar Rusia untuk PBB, Vassily Nebenzia, mendesak Liga Arab dan Kuartet Timur Tengah—yang mencakup perwakilan dari Amerika Serikat, Uni Eropa, Rusia, dan PBB—untuk ikut campur menghidupkan kembali perundingan politik yang macet. Dia juga menjanjikan dukungan Moskow dalam menyelenggarakan sebuah konferensi perdamaian internasional.

Prancis, yang menyelenggarakan konferensi perdamaian Timur Tengah internasionalnya sendiri dengan sekitar 70 negara yang hadir di Paris pada bulan Januari 2017, juga menanggapi usulan Abbas dengan hangat. Duta Besar Prancis untuk PBB, François Delattre, mengutip “komitmen berani Abbas, yang dia perbaharui hari ini di bilik ini, untuk perdamaian dan negosiasi.”

Di waktu yang bersamaan, Delattre mendesak Amerika Serikat untuk menimbang ulang keputusannya baru-baru ini untuk memotong pendanaan ke Agensi Bantuan dan Pekerjaan PBB (UNRWA) hingga lebih dari $100 juta, yang digunakan untuk menyediakan pendidikan, pangan, layanan kesehatan, dan layanan penting lain untuk lebih dari lima juta pengungsi Palestina.

“Situasi di kamp pengungsian Palestina merupakan bom waktu,” kata Delattre kepada dewan. “Semakin lemah UNRWA, semakin besar kemungkinan kelompok teroris merekrut anggota dari kamp pengungsian Palestina.”

Haley mengatakan bahwa ia “menyesal” Abbas tidak memutuskan untuk tinggal setelah menyampaikan pidatonya kepada anggota Dewan Keamanan. Namun dia memperjelas bahwa Pemerintah AS tidak akan setuju dengan rencana tersebut.

Pemerintah Amerika, katanya, menyadari bahwa Pemimpin Palestina “sangat tidak senang” dengan keputusan Trump untuk memindahkan Kedutaan AS ke Yerusalem

. “Kalian tidak harus menyukai keputusan tersebut,” katanya. “Kalian tidak harus memujinya. Bahkan kalian tidak harus menyetujuinya. Namun ketahuilah: Keputusan tersebut tidak akan berubah.”

Haley mengatakan bahwa Palestina sekarang dihadapkan dengan sebuah keputusan: “Kalian dapat memilih untuk mencela Amerika, menolak peran AS dalam perundingan damai, dan mencari langkah untuk mengukum Israel di forum internasional seperti PBB. Saya meyakinkan anda bahwa jalan tersebut tidak akan membawa rakyat Palestina kemana-kemana untuk mencapai aspirasi mereka.”

Atau, katanya, “Anda dapat menyisihkan kemarahan Anda” dan beralih kepada perundingan politik yang menawarkan kesempatan terbaik untuk meningkatkan kehidupan rakyat Palestina.

Duta Besar Israel untuk PBB, Danny Danon, mengejek Abbas karena telah keluar dari ruangan setelah dia menyampaikan pidatonya untuk menghindari debat, menawarkan daftar pemintaan yang tidak dapat diterima, dan menyebarkan “budaya kebencian” diantara masyarakat Palestina. “Anda harus membuatnya jelas, dengan kata-kata Anda dan dengan aksi yang Anda lakukan, Anda tidak lagi menjadi bagian dari solusi,” kata Danon. “Anda adalah masalahnya.”

Sumber : Upaya Trump Menyerang Kesepakatan Timur Tengah Hadapi Masalah Baru
Itsaboutsoul is offline   Reply With Quote
Sponsored Links
Post New Thread  Reply

Bookmarks

Tags
amerika



Similar Threads
Thread Thread Starter Forum Replies Last Post
Pasang Baru Antena Tv & Parabola Digital Area Pisangan Baru - Jakarta Timur Maryani Parabola dan Satellite Receiver 8 12th April 2019 04:44 PM
Negara-Negara Timur Tengah Bidik Sektor Perikanan Indonesia sucyresky Business and Economy! 0 4th August 2015 07:11 AM
Tantangan F-35 di Timur Tengah supry Forum Militer dan Pertahanan | Defence and Military 0 2nd May 2015 05:21 PM
SBY Pernah Termakan Janji Palsu Investor Timur Tengah sucyresky Business and Economy! 0 30th March 2015 11:56 AM
Mobil Toyota buatan Indonesia Diekspor ke Timur Tengah admin Forumku the Lounge 6 14th July 2014 10:21 PM


Currently Active Users Viewing This Thread: 1 (0 members and 1 guests)
 
Thread Tools Search this Thread
Search this Thread:

Advanced Search
Display Modes

Posting Rules
You may not post new threads
You may not post replies
You may not post attachments
You may not edit your posts

BB code is On
Smilies are On
[IMG] code is On
HTML code is Off

Forum Jump


All times are GMT +7. The time now is 05:35 AM.


forumku.com is supported by and in collaboration with

forumku.com kerja sama promosi kiossticker.com 5 December 2012 - 4 Maret 2013 Web Hosting Indonesia forumku.com kerja sama promosi my-adliya.com forumku.com kerja sama promosi situsku.com

Promosi Forumku :

CakeDefi Learn to Earn

Positive Collaboration :

positive collaboration: yukitabaca.com positive collaboration: smartstore.com positive collaboration: lc-graziani.net positive collaboration: Info Blog

Media Partners and Coverages :

media partner and coverage: kompasiana.com media partner and coverage: wikipedia.org media partner and coverage: youtube.com

forumku.com
A Positive Indonesia(n) Community
Merajut Potensi untuk Satu Indonesia
Synergizing Potentials for Nation Building

Powered by vBulletin® Version 3.8.7
Copyright ©2000 - 2024, vBulletin Solutions, Inc.
Search Engine Optimisation provided by DragonByte SEO v2.0.37 (Lite) - vBulletin Mods & Addons Copyright © 2024 DragonByte Technologies Ltd.
Google Find us on Google+

server and hosting funded by:
forumku.com kerja sama webhosting dan server
no new posts