forumku.com logo Forumku Borobudur Budaya Indonesia
forumku  

Go Back   forumku > > >
Register Register
Notices

Post New Thread  Reply
 
Thread Tools Search this Thread Display Modes
Old 5th August 2014, 10:47 PM   #1
Ketua RT
 
Join Date: 22 Mar 2014
Userid: 1959
Posts: 133
Likes: 0
Liked 8 Times in 8 Posts
Default Simulasi Kondisi Terburuk (Stress Testing) dan Validasi Model Risiko Bank Mandiri

Simulasi Kondisi Terburuk (Stress Testing) dan Validasi Model Risiko Bank Mandiri Simulasi Kondisi Terburuk (Stress Testing)

stress testing
Stress testing dilakukan untuk mengevaluasi ketahanan Bank dalam menghadapi suatu skenario kejadian eksternalyang ekstrim (exceptional) tetapi mungkin terjadi (plausible) dan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan(contingency plan), serta sebagai pemenuhan ketentuan regulasi. Bagi Bank, stress testing memiliki tujuanuntuk mengestimasi besarnya kerugian, mengestimasi ketahanan modal Bank dalam menyerap kerugian serta mengidentifikasi langkah-langkah yang harus dilakukan untuk memitigasi risiko dan menjaga modal. Ada dua jenisstress testing yang dilakukan Bank, yaitu: sensitivity/shock analysis dan scenario analysis (historikal maupun hipotetis).
Simulasi stress testing didukung oleh skenario yang aktual, model-model yang komprehensif dan sistem perhitungan yang terotomasi. Model stress testing adalah mencakup jenis-jenis risiko utama yaitu risiko kredit, risiko pasardan risiko likuiditas. Untuk risiko kredit, model stress testing dikembangkan untuk mencakup segmen wholesale,consumer dan retail, dengan mengacu kepada best practice, antara lain melalui pemodelan ekonometrika yangmenghubungkan faktor risiko kredit dengan faktor makroekonomi.
Pada tahun 2013, terdapat banyak kondisi yang mempengaruhi dari global dan regional seperti kondisi ekonomiyang memiliki ketidakpastian yang tinggi dibeberapa negara Eropa, melambatnya pertumbuhan di negara majudan China, kondisi Amerika termasuk ketidakpastian debt ceiling, volatilitas di pasar keuangan yang tetap tinggiserta isu-isu dalam negeri yang terjadi.
Bank Mandiri melakukan stress testing dan mempersiapkan contigency plan apabila kondisi mengarah pada kondisikrisis. Selama tahun 2013 stress testing triwulanan menggunakan standard shock parameter dan skenario yangmensimulasikan kondisi stress. Selama tahun 2013 dilakukan beberapa simulasi scenario analysis untuk skenariobaseline, moderate dan worst dengan mengacu kondisi saat terkini maupun historical issue global maupun issue dalam negeri seperti kenaikan harga bahan bakar minyak, kenaikan UMP, kenaikan TDL serta maupun kenaikansuku bunga.
Bank Mandiri telah melalui global financial crisis tahun 2008 dan krisis Eropa tahun 2011 relatif tanpa kerugianmaupun goncangan yang berarti. Namun demikian selama tahun 2013 Bank Mandiri tetap melanjutkan aktivitasBusiness Command Center sebagai crisis management center yang terintegrasi untuk mengantisipasi dampak krisisdan resesi global. Atas strategi antisipasi kondisi krisis ini, Bank Mandiri pernah mendapatkan penghargaan dalamAsian Banker Risk Management Award untuk kategori Achievement in Liquidity Risk Management Award.
RISIKO LAIN

Disamping risiko-risiko utama, Bank juga memahami adanya risiko-risiko lain yang harus dikelola, antara lainrisiko kepatuhan, hukum, reputasi, strategik, teknologi informasi, kompetitor, human resources dan risiko business interruption. Keseluruhan risiko tersebut bersama dengan risiko-risiko utama setiap tahunnya dinilai dan diukursecara top-down oleh manajemen melalui sistem voting Enterprise Risk Assessment. Secara bottom-up juga dilakukanpengukuran melalui Profil Risiko setiap triwulanan.
Pengelolaan risiko-risko lain dilakukan melalui Operational Risk Committee serta dilakukan secara langsung oleh unitkerja pendukung, antara lain Compliance Unit, Legal Unit, Corporate Secretary dan IT Operations Unit.Dalam hal risiko hukum, Bank terus berusaha meningkatkan pengendalian risiko hukum, antara lain denganmenempatkan Legal Officers di Unit-Unit Kerja Kantor Pusat dan Regional Offices yang berkewajiban untukmemastikan setiap kegiatan/transaksi telah mendapat kajian dari sisi hukum.
Dalam hal risiko stratejik, Bank melakukan review kinerja dan evaluasi kebijakan penyusunan target bisnis danmelakukan langkah-langkah perbaikan dalam rencana strategi dan target bisnis dengan mempertimbangkankondisi internal dan eksternal, apabila diperlukan. Bank juga terus mengupayakan penguatan implementasiprogram pendukung pengelolaan kinerja keuangan melalui pengembangan automated budgeting, PMSenhancement, dan pengembangan Executive Information System (EIS).
Dalam hal risiko kepatuhan, Bank memiliki Code of Conduct sebagai pedoman berperilaku dan merupakan bagianbudaya perusahaan (corporate culture). Dalam tahap perencanaan strategis, Bank selalu menilai kecukupankepatuhan terhadap peraturan dan perundang-undangan yang berlaku. Bank juga telah menerapkan sistemrotasi & mutasi kepada sebagian karyawan serta pejabat bank secara konsisten dan komprehensif, terutama yangmenduduki posisi strategis.
Dalam hal risiko reputasi, Bank telah memiliki standar layanan nasabah yang dimonitor secara berkala dan dijadikansebagai bagian KPI Cabang. Bank memiliki Contact Center sehingga nasabah dapat langsung menyampaikankeluhan dan inquiry mengenai produk dan layanan Bank. Bank juga secara aktif melakukan Corporate Social Responsibility yang dilaksanakan di bidang pendidikan, kesehatan, budaya, olahraga, lingkungan hidup, saranaibadah dan bantuan korban bencana alam.
VALIDASI MODEL
Bank Mandiri memiliki suatu unit kerja validasi yang independen di dalam Direktorat Risk Management sebagai bagian dari pengendalian intern bagi Bank, dan dalam rangka memberikan quality assurance terhadap pengembangan model, serta sebagai pemenuhan ketentuan Bank Indonesia. Ruang lingkup dari unit kerja iniadalah melakukan validasi seluruh model risiko yang dipergunakan serta model yang akan dikembangkan diDirektorat Risk Management. Selain daripada itu, unit validasi ini aktif terlibat dalam proses advisory terhadappengembangan dan perbaikan model risiko.
Pada tahun 2013 telah dilakukan validasi terhadap 31 model risiko kredit dan risiko pasar yang mencakup modelscoring dan rating (antara lain application scoring untuk segmen mikro, consumer, kartu kredit, collection/recovery scoring, dan rating untuk project financing), model stress testing segmen mikro dan retail, model portfolio obligasi,model parameter risiko Basel II (probability of default), serta model pengukuran eksposur risiko suku bunga (repricing gap). Sedangkan advisory yang diberikan mengenai estimasi parameter vasicek untuk perhitungan Potential Future Exposures (PFE), pemodelan Loss Given Default (LGD), dan perhitungan Operational Risk Advanced Measurement Approach (AMA). Proses validasi model risiko juga diverifikasi oleh Direktorat Internal Audit untuk memastikanbahwa proses validasi yang dilakukan telah sejalan dengan prinsip Good Corporate Governance.
PENGELOLAAN RISIKO TERKONSOLIDASI
Konsolidasi manajemen risiko telah dimulai secara bertahap sejaktahun 2008 sejalan dengan diterbitkan ketentuan BI nomor 8/6/PBI/2006 tentang Penerapan Manajemen RisikoSecara Konsolidasi Bagi Bank Yang Melakukan Pengendalian Terhadap Perusahaan Anak. Tahapan tersebut hinggasaat ini merupakan salah satu inisiatif strategik unit kerja manajemen risiko di Bank Mandiri dan secara berkaladikomunikasikan dengan BI dalam forum mengenai diskusi profil risiko ataupun Risk Based Bank Rating. Hal tersebutdipandang penting karena Bank Mandiri memahami bahwa kelangsungan usahanya juga dipengaruhi oleheksposur risiko yang timbul secara langsung maupun tidak langsung dari kegiatan usaha Perusahaan Anak.
Bank Mandiri melakukan penerapan manajemen risiko secara konsolidasi perusahaan anak yang beroperasi diIndonesia dan di luar wilayah Indonesia dengan tetap memenuhi prinsip-prinsip manajemen risiko dan disesuaikandengan yurisdiksi otoritas/pengawas setempat, serta mempertimbangkan karakteristik bisnis masing-masingperusahaan anak.
Konsep konsolidasi manajemen risiko di Bank Mandiri dan perusahaan anak secara umum dibagi menjadi 2 (dua)bagian besar, yaitu:
1. First Line, yang berkaitan dengan pemenuhan ketentuan PBI nomor 8/6/PBI/PBI/2006 tentang Penerapan Manajemen Risiko Secara Konsolidasi Bagi Bank Yang Melakukan Pengendalian Terhadap Perusahaan Anak.
2. Second Line, yang lebih merupakan pendekatan kebutuhan internal Bank Mandiri secara keseluruhan yang mencakup perangkat (tools), kesadaran risiko (awareness), tata kelola perusahaan (governance), dansistem informasi manajemen risiko (system).
Konsolidasi manajemen risiko bertujuan untuk memberikan nilai tambah kepada stakeholder karena secara tidaklangsung membentuk lingkungan bisnis yang progresif namun aman, memenuhi ketentuan BI yang berkait denganproses konsolidasi manajemen risiko beserta laporannya, dan monitoring eksposur risiko aktivitas bisnis perusahaananak sehingga dapat diambil langkah-langkah mitigasi pada kesempatan pertama.
Bank Mandiri melaksanakan konsolidasi pengelolaan risiko dengan perusahaan anak yang bergerak di bidangkeuangan (Bank Syariah Mandiri, Bank Mandiri Europe, Bank Sinar Harapan Bali, Mandiri Sekuritas, AXA MandiriFinancial Services, Mandiri Tunas Finance, Mandiri International Remittance, dan Mandiri AXA General Insurance)secara bertahap. Sebagai kerangka bagi proses konsolidasi manajemen risiko, telah dilaksanakan penyelarasankebijakan dan ketentuan antara Bank sebagai perusahaan induk dengan perusahaan-perusahaan anak tersebut.Demi meningkatkan pemahaman pengelolaan risiko di Bank dan perusahaan anak, pada tahun 2013 telahdiselenggarakan Forum Enterprise Risk Management (FERMA) setiap triwulanan, Annual Risk Consolidation Forum (ARCC), Risk Awareness Survey (RAWS), pelatihan penggunaan risk management tools, dan sharing sertapelatihan penerapan pengelolaan risiko sesuai dengan kebutuhan perusahaan anak. Bank juga telah melakukanpengembangan RPX system dengan platform yang lebih komprehensif agar dapat diakses secara online olehperusahaan anak dan dilakukan penambahan fasilitas lainnya sehingga diharapkan laporan Profil Risiko secarakonsolidasi dapat berjalan dengan lebih baik.
Bank Mandiri melakukan pengelolaan risiko baik secara individual maupun secara konsolidasi dengan perusahaananak. Berdasarkan posisi Desember 2013, Bank Mandiri melakukan self assessment profil risiko secara individual dansecara konsolidasi dengan perusahaan anak yang ditunjukkan oleh tabel berikut:

simulasi kondisi terburuk – stress testing – risiko validasi model
Secara individual maupun secara konsolidasi dengan perusahaan anak, Bank Mandiri memiliki hasil akhir PeringkatKomposit 1. Sesuai SE BI No.13/24/DPNP tanggal 25 Oktober 2011, profil risiko Bank yang termasuk dalam peringkattersebut pada umumnya menghadapi kemungkinan kerugian yang tergolong sangat rendah dan memiliki kualitasmanajemen risiko yang sangat memadai dengan kelemahan minor yang dapat diabaikan.
Hasil penilaian profil risiko tersebut menunjukkan bahwa kualitas penerapan manajemen risiko Bank Mandiri secarakonsolidasi dengan perusahaan anak telah dilakukan dengan baik, tanpa menunjukkan perbedaan signifikan dalamaktivitas pengelolaan risiko, sehingga secara komposit menunjukkan peringkat risiko yang rendah dan penerapanmanajemen risiko yang sangat baik.

Simulasi Kondisi Terburuk (Stress Testing) dan Validasi Model Risiko Bank Mandiri
r1n2rd is offline   Reply With Quote
Sponsored Links
Post New Thread  Reply

Bookmarks

Tags
stress test, stress testing



Similar Threads
Thread Thread Starter Forum Replies Last Post
Bank Jepang Ini Bisa Pergunakan ATM Bank Mandiri sucyresky Business and Economy! 0 11th May 2015 11:51 AM
Review : Prinsip Penerapan Manajemen Risiko Bank Syariah Mandiri (BSM) r1n2rd Berita dan Informasi 0 7th September 2014 10:40 AM
Pengelolaan Risiko Pasar Bank Mandiri (Market Risk Management) r1n2rd Berita dan Informasi 0 29th July 2014 12:54 PM
Pengelolaan Risiko Kredit Bank Mandiri r1n2rd Berita dan Informasi 0 26th July 2014 11:12 PM
Manajemen Risiko Pasar dan Risiko Operasional Bank BNI r1n2rd Berita dan Informasi 0 26th July 2014 11:07 PM


Currently Active Users Viewing This Thread: 1 (0 members and 1 guests)
 
Thread Tools Search this Thread
Search this Thread:

Advanced Search
Display Modes

Posting Rules
You may not post new threads
You may not post replies
You may not post attachments
You may not edit your posts

BB code is On
Smilies are On
[IMG] code is On
HTML code is Off

Forum Jump


All times are GMT +7. The time now is 11:56 PM.


forumku.com is supported by and in collaboration with

forumku.com kerja sama promosi kiossticker.com 5 December 2012 - 4 Maret 2013 Web Hosting Indonesia forumku.com kerja sama promosi my-adliya.com forumku.com kerja sama promosi situsku.com

Promosi Forumku :

CakeDefi Learn to Earn

Positive Collaboration :

positive collaboration: yukitabaca.com positive collaboration: smartstore.com positive collaboration: lc-graziani.net positive collaboration: Info Blog

Media Partners and Coverages :

media partner and coverage: kompasiana.com media partner and coverage: wikipedia.org media partner and coverage: youtube.com

forumku.com
A Positive Indonesia(n) Community
Merajut Potensi untuk Satu Indonesia
Synergizing Potentials for Nation Building

Powered by vBulletin® Version 3.8.7
Copyright ©2000 - 2024, vBulletin Solutions, Inc.
Search Engine Optimisation provided by DragonByte SEO v2.0.37 (Lite) - vBulletin Mods & Addons Copyright © 2024 DragonByte Technologies Ltd.
Google Find us on Google+

server and hosting funded by:
forumku.com kerja sama webhosting dan server
no new posts