6th September 2015, 07:09 AM
|
#1
|
Wakil Camat
Join Date: 31 Oct 2014
Userid: 2758
Location: SmovieX.com | Tempat nonton dan download Film | Sering-sering berkunjung yah!
Posts: 3,641
Likes: 41
Liked 5 Times in 5 Posts
|
BI Ungkap Beda Krismon 1998 dengan Saat Ini
Quote:
BANDUNG - Gejolak perekonomian Indonesia yang terjadi saat ini disebut berbeda jika dibandingkan dengan krisis moneter (Krismon) yang terjadi pada 1998 lalu. Meski demikian, keduanya memang sama-sama terjadi saat Indonesia mengalami kerapuhan.
"Walaupun levelnya sama, tapi itu different story antara 1998 dan saat ini," kata Kepala Divisi Operasi Valas, Departemen Pengelolaan Moneter Bank Indonesia (BI), Rahmatullah Sjamsudin, dalam diskusi di Hotel Trans Luxury, Bandung, Sabtu (5/9/2015).
Seperti diketahui, saat ini nilai tukar Rupiah melemah cukup dalam terhadap dolar Amerika Serikat (AS) yang menembus level Rp14.000 per USD. Namun, Rahmatullah menjelaskan ada beberapa perbedaan indikator Indonesia pada krismon 1998 dan gejolak perekonomian 2015.
Pada 1998 lalu, transaksi berjalan Indonesia sebesar 3,8 persen terhadap PDB, sehingga memang tidak mengalami defisit. Sementara pada 2015 diprediksi akan terjadi defisit transaksi berjalan sebesar 2,16 persen.
Akan tetapi, cadangan devisa (cadev) pada 2015 hingga Juli sudah mencapai USD107,55. Tentu jauh lebih besar dibandingkan pada 1998 yang sebesar USD23,76. Selain itu, external debt pada 1998 mencapai 126,69 persen. Jauh lebih tinggi dibanding tahun ini yang hingga pada kuartal II menyentuh 34,42 persen.
Pelemahan kurs Rupiah jauh lebih dalam pada 1998 sebesar 48 persen di level Rp8.050 per USD. Sangat berbeda pada tahun ini yang mencapai 13,4 persen di level Rp14.000 per USD.
Sementara untuk indikator perbankan, capital adequacy ratio (CAR) pada 1998 minus 15,7 persen. Pada Juni 2015 sebesar 20,1 persen. Kemudian Non-Performing Loan (NPL) pada 1998 mencapai 48,6 persen, jauh lebih tinggi dibanding Juni 2015 yang sebesar 2,56 persen. Untuk suku bunga deposito satu bulan pada 1998 sebesar 41,42 persen. Sementara pada Juni 2015 menyentuh 7,76 persen.
|
SUMBER : Okezone.com
|
|
|
|