Produktivitas Tenaga Kerja RI, Jauh di Bawah India dan China

[sucyresky]

JAKARTA - Produktivitas tenaga kerja di Indonesia disebut jauh di bawah India dan China. Berdasarkan catatan Asian Development Bank (ADB), selama 14 tahun terakhir, produktivitas tenaga kerja di Indonesia hanya meningkat 60 persen.

Country Director ADB Indonesia Steven Tabor mengatakan, produktivitas tenaga kerja Indonesia menjadi penghambat tumbuhnya perekonomian. Pasalnya, dibanding negara lain, pertumbuhan produktivitas tenaga kerja masih sangat rendah.

"Tenaga kerja sebenarnya itu naik terus sekira 60 persen tapi produktivitas tenaga kerja pada waktu yang sama naik dua kali lipat di India dan lima kali di China. Selama 14 tahun terakhir, baru 60 persen, sebenarnya hebat. Tapi jauh lebih rendah daripada kompetitor," ujar Steven di kantornya, Jakarta, Selasa (7/7/2015).

Tidak hanya itu, Steve mengatakan, produktivitas investasi di Indonesia juga hampir sepertiga lebih rendah dibanding negara lain yang kondisinya sama dengan Indonesia. Sementara itu, inovasi teknologi juga mengambil peranan yang masih minim bagi pertumbuhan.

"Teknologi ada inovasi tapi itu kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi sekira satu persen per tahun. Sebenarnya itu jangka waktu industrialisasi Jepang dan Korea pada tahun 50-70an inovasi itu bisa tiga sampai empat persen per tahun," ujar dia.

Menurutnya, ada beberapa faktor yang berdampak langsung terhadap produktivitas Indonesia. Di antaranya, kurs Rupiah, current account defisit, serta ketergantungan terhadap capital inflow.

"Ini membuat investor secara makro agak underisk. Masalah kesenjangan juga itu tahun terakhir jadi lebih parah dan sulit. Kalau kesenjangan jadi lebih jelek, itu berarti insentif untuk investasi dan bisnis makin turun," tambah Steve.

Selain itu, kondisi ekspor Indonesia yang terbilang masih lemah juga dianggap sebagai faktor kecilnya produktivitas yang berdampak ke pertumbuhan ekonomi. "Komposisi ekspor sendiri , naik turun segala macam. Komposisi ekspor ada pengaruh terhadap produktivitas," ujar dia.

SUMBER : Okezone.com