Rizal Ramli Tak Berhak Tentukan Nasib Blok Masela

[sucyresky]

JAKARTA - Pembangunan infrastruktur pada Blok Masela, Maluku, sampai saat ini masih belum ditentukan oleh pemerintah. Namun, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) lebih memiliki peluang lantaran sebagai regulator di sektor energi.
"Ya sangat terbuka lebar (usulan Kementerian ESDM), karena kebijakan ada di tangan kementerian bukan di tangan Menko," kata Direktur Energy Watch, Ferdinand Hutahaean, kepada Okezone di Jakarta.

Ferdinand menyebutkan, peran Kemenko Kemaritiman hanya sebagai koordinatif agar tidak terjadi tumpang tindih kebijakan di kementerian atau lembaga yang di bawahnya. Oleh karena itu, usulan yang diajukan oleh Menko Rizal Ramli untuk bangun pipanisasi kecil kemungkinan untuk direalisasikan.

"Kemenko bukan menjadi penentu arah kebijakan. Semua kebijakan itu ada di tangan kementrian. Jadi pembangunan Terminal terapung LNG di blok masela sangat terbuka," tambahnya.

Selain itu, Ferdinand menuturkan jika pemerintah memilih percepatan pembangunan, maka LNG terapung menjadi pilihan yang tepat dibandingkan dengan pipanisasi. "Di kebijakan itu ada buntung ruginya dan keputusannya ada di kementrian ESDM bukan di Kemenko Maritim," tandasnya.

Sekadar informasi, Menteri ESDM Sudirman Said lebih ingin menggunakan rekomendasi SKK Migas yang menyebutkan pembangunan infrastruktur Blok Masela lebih kepada pengolahan LNG terapung (Floating LNG/FLNG).

Namun, Menko Kemaritiman Rizal Ramli sebagai Kementerian koordinator yang membawahi Kementerian ESDM lebih menyarankan untuk membangun infrastruktur pipanisasi pada Blok Masela.

SUMBER : Okezone.com