Fakta Unik Tentang Gunung Bromo
 

Kamu bosan nggak sih dengan macetnya Jakarta? Pasti stress banget kan tiap pagi dan malam kejebak macet mulu :(

Nah, bagi kamu yang mau melarikan diri dari kepenatan ini, mending jalan-jalan deh! Manusia tuh perlu banget yang namanya waktu kosong untuk dapatin kesegaran tubuh, jiwa, dan pikiran. Gimana kalau jalan-jalannya naik gunung? Kamu bisa dapatin hawa sejuk dan juga terbebas dari kemacetan kota. Untuk itu, Gunung Bromo bisa jadi pilihan menarik. Gunung Bromo adalah salah satu objek wisata favorit di kawasan Bromo Tengger Semeru National Park, loh. Status gunung ini adalah gunung aktif dan berada di dalam 4 lingkup kabupaten yaitu Kabupaten Probolinggo, Pasuruan, Lumajang, dan Malang.

Legenda Di Gunung Bromo

Kamu tau nggak arti kata Bromo? Nah, kata Bromo itu berasal dari bahasa Sansekerta atau Jawa Kuna yaitu‘Brahma’ yang adalah salah satu Dewa Agama Hindu. Gunung Bromo mempunyai ketinggian 2.392 meter di atas permukaan laut jadi harus siap-siap merasakan suhu 10 sampai 0 derajat! WOW, dingin banget yah! Kamu nggak boleh lupa membawa perlengkapan dingin seperti pakaian dingin, syal, kaos kaki dan tangan, dan ear muff.

Selain sebagai tempat wisata alam, ternyata Gunung Bromo juga punya daya tarik lain loh! Di tempat ini ada upacara Yadnya Kasada atau Kasodo yang sudah turun temurun dilakukan. Ternyata tradisi ini berasal dari Legenda Rara Anteng dan Joko Seger. Pasangan ini tidak dikaruniai anak sampai akhirnya mereka bertapa di puncak Gunung Bromo. Di tengah malam, ada bisikan yang mengatakan keinginan mereka akan terkabul dengan syarat mereka harus mengorbankan anak bungsunya di kawah Gunung Bromo dan mereka menyetujuinya.

Akhirnya mereka berhasil mendapatkan 25 anak. Tapi yah namanya juga orang tua, siapa sih yang tega mengorbankan anaknya? Mereka tidak rela mengorbankan anak bungsunya yang bernama Raden Hadi Kusuma. Akibatnya, Dewa menjadi marah dan Raden Hadi Kusuma terjilat ke kawah Gunung Bromo. Bersamaan dengan itu, ada terdengar suara Raden Hadi Kusuma yang mengingatkan supaya masyarakat Tengger menyembah Dewa dan memberikan sesajen setiap hari ke-14 di bulan Kasada. Nah, dimulai sejak itulah, masyarakat Tengger melakukan upacara Yadnya Kasada atau Kasodo setiap tahun pada bulan purnama sekitar tanggal 14 di bulan Kasodo (kesepuluh) menurut penanggalan Jawa. Unik banget yah?

Keindahan Kawah Gunung Bromo

Kalau kamu ke Gunung Bromo, jangan pernah lewatkan pemandangan matahari terbenamnya yah! Untuk menikmati matahari terbenam di sini, kamu pastinya harus berangkat sejak dini hari dan mendaki selama satu jam untuk sampai ke puncaknya. Kamu juga disarankan untuk menikmati pemandangan kawahnya. Untuk mencapai kawahnya, kamu harus menaiki 250 anak tangga atau bisa juga dengan menyewa kuda milik warga sekitar. Ketika berada di tepinya, kamu pasti akan mencium bau belerang yang sangat kuat berasal dari kandungan belerang di kawahnya.

Wisata Kuliner di Kawasan Gunung Bromo

Nah, setelah puas menikmati keindahan Gunung Bromo, kamu pasti lapar kan? He he he he. Coba deh menikmati wisata kuliner khas masyarakat Tengger. Ada Nasi Aron yang mengenyangkan dan cocok untuk suhu dingin di Gunung Bromo. Nasi Aron ini berbahan dasar jagung putih dan diberi pelengkap sayur daun ranti, tahu, campuran kentang bersama tahu, tempe, dan ikan laut. Selain rasanya yang enak, tenyata Nasi Aron juga mempunyai khasiat untuk kesehatan yaitu dapat menurunkan kolestrol dan mengobati diabetes. Selain itu, ada juga Sawut Kabut Bromo. Yang membedakan Sawut Kabut Bromo dengan sawut-sawut lainnya adalah pada penambahan buah murbei hitam, mutiara merah, dan irisan daun pandannya.