Aku Sayang Ibu
Ini adalah sebuah cerita mengenai nilai kasih ibu kepada seorang anak sekaligus kisah nilai cinta seorang anak kepada ibunya. Suatu kebetulan seorang anak mendapati ibunya sedang sibuk menyediakan makan malam di dapur. Di pandanginya sang ibu dan sebentar kemudian dia mengulurkan tangan yang memegang sehelai kertas yang bertuliskan sesuatu. Si ibu segera membersihkan tangan lalu menerima kertas yang dihulurkan oleh si anak. Sejurus kemudian si ibu asyik membacanya kertas yang diberikan si anak.
Apakah yang ditulis si anak di dalam sehelai kertas itu? Dalam sehelai kertas itu si ibu mendapati daftar yang dibuat anaknya yang antara lain isinya begini : Upahku membantu ibu : membantu pergi ke warung/belanja Rp. 20.000 menjaga adik Rp. 20.000 membuang sampah Rp. 5.000 membereskan tempat tidur Rp10.000 menyiram bunga Rp. 15.000 menyapu halaman Rp. 15.000 Total upah yang harus dibayar Rp. 85.000 Selesai membaca daftar yang dibuat si anak, si ibu pun tersenyum memandang si anak yang raut mukanya berbinar-binar. Lalu si ibu mengambil pena dan menulis sesuatu di belakang kertas yang sama tersebut dan disodorkan kepada si anak. Ternyata si ibu juga memberikan daftar seperti yang dibuat si anak yang isinya adalah : ongkos mengandungmu selama 9 bulan GRATIS ongkos melahirkanmu GRATIS ongkos menyusuimu waktu masih bayi GRATIS ongkos bangun malam karena menjagamu GRATIS ongkos air mata yang menetes karenamu GRATIS ongkos khawatir selalu memikirkan keadaanmu GRATIS ongkos makan minum, pakaian dan keperluanmu GRATIS Jumlah keseluruhan nilai kasihku GRATIS Begitu kertas disodorkan langsung dibaca si anak. Sejenak si anak termenung dan air mata si anak berlinang setelah membaca tulisan yang dibuat ibunya. Si anak menatap wajah ibunya memeluknya dan berkata : “Saya Sayang Ibu”. Terakhir si anak mengambil pena dan menulis sesuatu di depan daftar yang ditulisnya pada kertas tadi dengan huruf balok “TELAH DIBAYAR”. Untuk kita renungkan : Dari kisah tadi kita memperoleh makna yang dalam bahwa kasih ibu kepada anaknya tak bisa dinilai dengan apapun juga. Diantara kita, mungkin banyak yang tidak sabar saat menghadapi orang tua yang sudah lanjut dan renta dimakan usia. Padahal pengorbanan mereka untuk mengasuh dan merawat kita sejak masih bayi hingga dewasa, bahkan bisa menjadi orang sukses tiada terkira. Tak dapat dinilai dengan apapun jua. Kesabaran mereka dalam menghadapi perilaku anak yang terkadang nakal dan bengal pun tak perlu diragukan lagi. Kasih sayang orang tua tulus untuk anak-anaknya. Apa pun mereka lakukan demi kebaikan kita di masa mendatang. Khususnya ibu, ia rela membawa beban berat di perutnya saat masih mengandung kemudian mempertaruhkan nyawa saat melahirkan. Ia rela terbangun dari tidur lelapnya hanya karena mengganti popok yang basah karena kita ngompol. Ia pun mau tidak tidur karena tangisan kita yang lapar lalu memberikan ASI-nya. Dan ketika kita sakit, ibu juga yang begadang hingga semalaman karena harus menunggui anaknya tanpa menghiraukan letih dan lelah. Lalu, saat ibunda berada di usia senja dengan tubuh renta dan lemah, mengapa kita menjadi tidak sabar melayaninya sebagaimana yang pernah mereka lakukan dulu kepada kita? Bahkan terkadang kata-kata tak sedap dan bentakan pun muncul dari mulut kita karena kerewelan orang tua. Jangan lupakan peran ibu terhadap kita. Karena ibu menyayangi dan mengasihi kita jauh dari pamrih apapun jua. Biarpun sudah tua renta dan pikun, tidak sepantasnya kita memisahkan beliau dari sisi kehidupan kita. Apalagi sekedar dititipkan di panti jompo karena kita tidak ingin repot dan hanya untuk menghindari kerewelannya. Kasih ibu tulus tak terhingga yang tiada berharap balasan dari anak-anaknya. Maka sayangilah ibumu khususnya dan orang tuamu pada umumnya. Selagi mereka masih ada, kesempatan berbakti dan membalas kebaikan orang tua masih sangat terbuka. Kita akan merasa menyesal dan pasti sangat kehilangan tatkala mereka sudah pergi selamanya dan tidak lagi berada di tengah-tengah kehidupan kita. |
Re: Aku Sayang Ibu
ga bisa komen gue
asem air mata gue keluar pantaskah gue menangis membaca ini numpang copas tarok di FB |
Re: Aku Sayang Ibu
|
Re: Aku Sayang Ibu
aku juga sayang ibuku :(sweat):
|
Re: Aku Sayang Ibu
Semoga kita selalu baik dalam bertutur kata dan memperlakukan ibu kita. Percaya akan siksa dan rahmat Alloh itu PASTI AKAN DATANG, Ingat itu sebelum IBU or KAMU yang akan MENINGGAL terlebih dulu.
Semoga hal ini menjadikan kita menjadi ANAK YANG LEBIH BAIK |
Re: Aku Sayang Ibu
kasih ibu sepanjang massa....
|
Re: Aku Sayang Ibu
|
All times are GMT +7. The time now is 09:01 PM. |
Powered by vBulletin® Version 3.8.7
Copyright ©2000 - 2024, vBulletin Solutions, Inc.
Search Engine Optimisation provided by
DragonByte SEO v2.0.37 (Lite) -
vBulletin Mods & Addons Copyright © 2024 DragonByte Technologies Ltd.