forumku

forumku (https://www.forumku.com/)
-   Forumku USA dan Canada (https://www.forumku.com/forumku-usa-dan-canada/)
-   -   Trump: ‘Para Guru Harus Diberi Senjata untuk Cegah Penembakan di Sekolah’ (https://www.forumku.com/forumku-usa-dan-canada/77218-trump-para-guru-harus-diberi-senjata-untuk-cegah-penembakan-di-sekolah.html)

Itsaboutsoul 1st March 2018 01:19 PM

Trump: ‘Para Guru Harus Diberi Senjata untuk Cegah Penembakan di Sekolah’
 
Presiden Donald Trump menyarankan untuk mempersenjatai para guru untuk mencegah penembakan massal di masa mendatang. Di Washington, ratusan orang berkumpul di luar Gedung Putih, meneriakkan slogan yang melawan Asosiasi Pemilik Senjata Api (NRA)—kelompok lobi senjata yang kuat—dan menuntut tindakan dari Trump.

Oleh: AFP/France24

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyarankan untuk mempersenjatai para guru untuk mencegah penembakan massal di masa mendatang, saat mengadakan pertemuan yang emosional pada Rabu (21/2) di Gedung Putih, dengan para korban yang selamat dari serangan senjata yang menewaskan 17 orang di sebuah sekolah di Florida.

Trump juga menjanjikan pemeriksaan latar belakang yang “sangat ketat” terhadap para pemilik senjata, selama “sesi dengar pendapat” yang memilukan, di mana dia mendengar laporan dari ‘tangan pertama’, dari orang tua dan teman yang kehilangan, dan para siswa sekolah yang berhasil menyelamatkan nyawa mereka sendiri.

“Sebuah zona yang bebas senjata, bagi seorang maniak—karena mereka semua pengecut—sebuah zona bebas senjata mendorong mereka untuk, ‘Ayo masuk dan mari serang,'” kata Trump.

“Jika Anda memiliki seorang guru yang mahir menggunakan senjata api, mereka bisa mengakhiri serangan dengan sangat cepat,” kata Trump, dan menunjukkan bahwa 20 persen guru sekolah dapat dilatih untuk membawa senjata tersembunyi.

“Ini tentunya, hanya diperuntukkan bagi mereka yang sangat mahir memegang senjata,” Trump menambahkan.

Pertemuan Gedung Putih yang disiarkan di televisi tersebut, terjadi saat para siswa melakukan demonstrasi di seluruh negeri untuk menuntut undang-undang senjata yang lebih ketat, menyusul pembunuhan terhadap 14 remaja dan tiga guru di Marjory Stoneman Douglas High School di Parkland, Florida.


Mengangkat tanda-tanda yang bertuliskan “Tidak Akan Lagi” dan “Jadilah Orang Dewasa, Lakukan Sesuatu”, para remaja yang selamat dari penembakan pada Rabu (14/2) lalu, berkumpul di luar gedung Capitol negara bagian Florida, di Tallahassee.

“Saya tidak bisa lagi melewati lorong-lorong yang pernah saya lewati jutaan kali sebelumnya, tanpa rasa takut dan sedih,” kata siswa Stoneman Douglas, Florence Yared, kepada ribuan pendukungnya.

“Saya tidak bisa lagi berjalan di lorong-lorong itu tanpa membayangkan noda darah dan mayat,” kata siswa junior berusia 17 tahun itu. “Semua karena kekacauan yang diakibatkan oleh sebuah senapan AR-15.”

Pertemuan Gedung Putih dihadiri oleh para siswa Stoneman Douglas, orang tua mereka, dan juga orang tua korban Columbine, Sandy Hook, dan penembakan lainnya.

ANAK PEREMPUAN SAYA SUDAH TAK DAPAT BERSUARA’
Andrew Pollack—yang putrinya yang berusia 18 tahun, Meadow, adalah salah satu di antara korban Stoneman Douglas—mengatakan kepada Trump bahwa terlalu mudah bagi orang-orang seperti pelaku penembakan berusia 19 tahun, Nikolas Cruz, untuk mendapatkan senjata.

“Saya di sini karena anak perempuan saya tidak memiliki suara, dia dibunuh minggu lalu, dan dia diambil dari kami, ditembak sembilan kali,” katanya. “Kita sebagai negara telah mengecewakan anak-anak kita, ini seharusnya tidak terjadi.”

“Kita melindungi bandara. Kita melindungi konser, stadion, kedutaan besar,” kata Pollack, suaranya dipenuhi amarah. “Saya tidak bisa naik pesawat dengan sebotol air, tapi kita membiarkan seekor binatang masuk ke sekolah.”

Justin Gruber, seorang siswa Stoneman Douglas berusia 15 tahun, mengatakan, “perlu ada perubahan signifikan di negara ini karena ini tidak boleh terjadi lagi.”

“Semua orang harus bisa merasa, bahwa saat mereka pergi ke sekolah mereka bisa aman,” kata Gruber.

Samuel Zeif, yang kehilangan seorang teman dekat di Stoneman Douglas pada Rabu (14/2) lalu, mengatakan bahwa penting untuk “menjadi kuat demi mereka yang gugur, yang tidak memiliki suara untuk berbicara lagi.”

“Jangan biarkan ini terjadi lagi, tolong,” katanya kepada presiden. “Dan saya tidak mengerti mengapa saya masih bisa pergi ke toko dan membeli senjata perang.”

Seruan yang mendesak untuk segera bertindak, menyusul pembantaian Sandy Hook tahun 2012—yang menyebabkan 20 anak dan enam guru meninggal—telah gagal memecahkan kebuntuan nasional mengenai pengendalian senjata.

Namun, para siswa telah berjanji akan membuat tragedi Parkland ini sebagai titik balik, di mana para pemuda yang terinspirasi melalui media sosial dengan aktivisme rekan-rekan mereka, melakukan aksi keluar dari sekolah-sekolah menengah atas di Florida dan di tempat lain, pada Rabu (21/2).

Ratusan siswa turun ke balai kota di Minneapolis, Minnesota, dan berbaris di kota lain, termasuk Chicago—kota metropolitan yang dirusak oleh kekerasan senjata.

‘NRA HARUS PERGI’
Di Washington, ratusan orang lainnya berkumpul di luar Gedung Putih, meneriakkan slogan yang melawan Asosiasi Pemilik Senjata Api (NRA)—kelompok lobi senjata yang kuat—dan menuntut tindakan dari Trump.

“Hei hei, ho ho, NRA harus pergi,” mereka bernyanyi.

Seorang gadis dengan megafon membacakan nama-nama dari 14 siswa dan tiga guru yang terbunuh di Stoneman Douglas, di saat kerumunan mengangkat tangan mereka ke atas.

Para siswa merencanakan sebuah demonstrasi di Washington pada tanggal 24 Maret, dengan demonstrasi lainnya yang direncanakan di seluruh negeri.

Trump—yang mendapat dukungan kuat dari NRA saat kampanye menuju Gedung Putih—telah menunjukkan kemauan baru, untuk mengambil setidaknya beberapa langkah dalam pengendalian senjata, setelah penembakan Parkland.

Presiden tersebut menunjukkan dukungannya pada Selasa (21/2), dengan melarang “bump stock“—sebuah aksesori yang bisa mengubah senjata semi-otomatis menjadi senjata otomatis.

Bagaimana Organisasi Senjata Api Terlibat dalam Intervensi Pemilu Amerika oleh Rusia

Seruan untuk melarang bump stock telah meningkat sejak Stephen Paddock—seorang pensiunan akuntan—menggunakan alat tersebut di beberapa senjatanya untuk membunuh 58 penonton konser di Las Vegas pada bulan Oktober 2017, dalam penembakan paling mematikan dalam sejarah AS baru-baru ini.

Tapi saran Trump untuk mempersenjatai para guru, langsung memicu kecaman dari pendiri kelompok advokasi, Moms Demand Action for Gun Sense in America.

“Saya benar-benar terkejut bahwa Presiden hanya menggunakan sebuah forum bersama para korban kekerasan senjata, untuk memalsukan undang-undang prioritas @NRA dan menyarankan untuk mempersenjatai para guru,” Shannon Watts menulis tweet.

Kongres AS telah lama menemui jalan buntu dalam debat senjata, dan tidak menyelesaikan apa pun meski terdapat serentetan penembakan massal dan jajak pendapat yang menunjukkan bahwa rakyat Amerika mendukung undang-undang senjata yang lebih ketat, dengan perbandingan suara dua banding satu.

Sumber : Trump: ‘Para Guru Harus Diberi Senjata untuk Cegah Penembakan di Sekolah’

Husnul Fuadi 23rd April 2018 11:32 AM

Re: Trump: ‘Para Guru Harus Diberi Senjata untuk Cegah Penembakan di Sekolah’
 
waduh keren juga kali yak,
salam kenal
model batik pria


All times are GMT +7. The time now is 03:55 AM.

Powered by vBulletin® Version 3.8.7
Copyright ©2000 - 2024, vBulletin Solutions, Inc.
Search Engine Optimisation provided by DragonByte SEO v2.0.37 (Lite) - vBulletin Mods & Addons Copyright © 2024 DragonByte Technologies Ltd.