forumku

forumku (https://www.forumku.com/)
-   هل تتكلم العربية (https://www.forumku.com/-and-1607-and-1604-and-1578-and-1578-and-1603-and-1604-and-1605-and-1575-and-1604-and-1593-and-1585-and-1576-and-1610-and-1577-/)
-   -   Motivasi Belajar Bahasa Arab (https://www.forumku.com/-and-1607-and-1604-and-1578-and-1578-and-1603-and-1604-and-1605-and-1575-and-1604-and-1593-and-1585-and-1576-and-1610-and-1577-/44932-motivasi-belajar-bahasa-arab.html)

positifi 2nd August 2015 10:58 PM

Motivasi Belajar Bahasa Arab
 
🔶Motivasi Belajar Bahasa Arab🔶
Empat prinsip penting dalam belajar yang
ditekankan para ulama adalah
Pertama, bertahap, artinya dimulai dari dasar,
sesuai dengan tingkatan kemampuan.
Para ulama menyebutnya belajar ta’shili, belajar
dari dasar dan menguatkan pondasi keilmuan
dasar. Ada satu kaidah yang diajarkan para
ulama,
ﻣﻦ ﻟﻢ ﻳﺘﻘﻦ ﺍﻷﺻﻮﻝ ﺣﺮﻡ ﺍﻟﻮﺻﻮﻝ
”Siapa yang tidak menguasai materi-materi pokok
(prinsip/dasar), dia tidak akan sampai pada
hasil.”
Kedua, sedikit demi sedikit, dan tidak dipelajari dengan sistem borongan.
Semua orang sepakat, kemampuan otak manusia
sangat terbatas. Secerdas apapun manusia, dia tidak mungkin bisa mencerna setiap informasi yang pernah dia indera. Hanya ada beberapa yang bisa dia cerna dan mengendap dalam memorinya. Sisanya melayang hilang. Karena itu, agar ilmu yang masuk ke dalam qolbi menjadi
ilmu yang mengendap, para ulama sangat
menekankan agar belajar dilakukan secara konsisten sedikit demi sedikit. Jika langsung banyak, maka banyak pula yang terlupakan.
Para ulama menasehatkan,
ﻣﻦ ﺭﺍﻡ ﺍﻟﻌﻠﻢ ﺟﻤﻠﺔ ﺫﻫﺐ ﻋﻨﻪ ﺟﻤﻠﺔ
“Siapa yang mencari ilmu borongan maka akan
hilang darinya ilmu itu secara borongan.”
Dr. Usamah as-Shaffar bercerita, Para ahli bahasa menyebutkan bahwa dulu
banyak orang belajar kepada Khalil bin Ahmad al-
Farahidi, seorang pakar bahasa arab, kedokteran,
ilmu nujum, dan faraidh di zaman Tabi’ Tabiin (w.
170 H).
Suatu ketika, datang seseorang bersama
anaknya. Diapun menghadap kepada Imam Khalil,
”Wahai Syaikh, saya datang dari jauh. Ajarilah anakku sedikit tentang ilmu nujum, nahwu, kedokteran, dan ilmu faraid dalam fiqih.”
Beliaupun menyampaikan kepada si anak,
ﺍﻋﻠﻢ ﺃﻥَّ ﺍﻟﺜﺮﻳﺎ ﻓﻲ ﻭﺳﻂ ﺍﻟﺴﻤﺎﺀ، ﻭﺃﻥَّ ﺍﻟﻔﺎﻋﻞ ﻣﺮﻓﻮﻉ،
ﻭﺃﻥَّ ﺍﻷﻫﻠﻴﻠﺞ ﺩﺍﻓﻊ ﻟﻠﺼﻔﺮﺍﺀ، ﻭﺇﻥ ﻣﺎﺕ ﺃﺣﺪ ﻭﺗﺮﻙ ﺍﺑﻨﻴﻦ؛
ﻓﺎﻟﻤﺎﻝ ﺑﻴﻨﻬﻤﺎ ﺳﻮﺍﺀ
”Pahami, bahwa bintang tsuraya berada di tengah-tengah langit, bahwa fail itu marfu’, buah ihlilaj bisa untuk menyembuhkan penyakit kuning, dan jika ada orang yang mati dan dia hanya
punya dua anak lelaki maka warisan dibagi dua
dengan pembagian sama.”
Bintang tsuraya berada di tengah-tengah
langit: mewakili ilmu nujum
Fail itu marfu’: mewakili ilmu nahwu .
Buah ihlilaj bisa untuk menyembuhkan penyakit kuning: mewakili kedokteran Warisan dibagi dua dengan pembagian sama:
mewakili ilmu faraid Kisah ini menggambarkan bahwa ilmu tidak mungkin dipelajari secara borongan. Sekalipun orang ini ingin agar anaknya diberi banyak ilmu, Imam Khalil hanya memberinya satu-satu.
Ketiga, Istiqamah, dilakukan secara langgeng, terus-menerus dan tidak berhenti di tengah jalan.
Istiqamah merupakan syarat untuk bisa sukses.
Tidak hanya dalam belajar, termasuk dalam mencari semua urusan dunia dan akhirat. Putus di tengah jalan, lambang bahwa dia mengalami kegagalan.
Keempat, Serius
Jangan jadikan belajar sebagai kegiatan sampingan yang kurang mendapat perhatian.
Yang penting datang kajian, paham dan tidak paham, itu bukan urusan. Prinsip semacam ini bahaya. Bisa jadi, kita hanya akan menghabiskan
waktu untuk pengajian, tapi tidak ada pengaruh yang berarti. Karena itu, belajar harus serius, meskipun hanya menyita beberapa jam dari waktu kita. Anda hanya sempat 3 jam tiap pekan, seriuskan dua jam untuk menambah materi baru,
dan 1 jam untuk mengulang materi yang telah dipelajari. Karena ilmu tidak bisa dicapai dengan cara santai. Belajar di atas kasur berteman bantal, gak peduli mau nyantol atau tidak, yang penting sudah baca. Ini bisa jadi akan sia-sia.
Yahya bin Abi Katsir mengatakan,
ﻻ ﻳﺴﺘﻄﺎﻉ ﺍﻟﻌﻠﻢ ﺑﺮﺍﺣﺔ ﺍﻟﺠﺴﻢ
”Ilmu tidak akan bisa dicapai dengan cara
santai.”
Ilmu yang akan kita peroleh, sepadan dengan perjuangan dan kesungguhan yang kita lakukan.
Bahasa Arab adalah Kunci Khazanah Islam Allah ta’ala menurunkan al-Quran berbahasa arab. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menyampaikan hadis dengan bahasa arab. Para sahabat menjelaskan tafsir al-Quran dan hadis
juga menggunakan bahasa arab. Para ulama generasi setelahnya, mereka menulis berbagai karya untuk semua disiplin ilmu, juga berbahasa arab. Artinya, dua sumber syariat dalam islam, keduanya berbahasa arab, dan penjelasannya pun berbahasa arab. Bahasa arab menjadi bahasa komunikasi semua disiplin ilmu dalam islam.
Karena itu, benarlah kata Imam as-Syafii, siapa
yang mengusai bahasa arab dengan benar, dia
akan dimudahkan untuk meraup ilmu-ilmu syariat
lainnya. Beliau mengatakan,
ﻣﻦ ﺗﺒَﺤَﺮَّ ﻓﻰ ﺍﻟﻨﺤﻮ ﺍﻫﺘﺪﻯ ﺇﻟﻰ ﻛﻞ ﺍﻟﻌﻠﻮﻡ
”Siapa yang menguasai nahwu, dia dimudahkan
untuk mendapatkan semua ilmu.”
Beliau juga mengatakan,
ﻻ ﺃُﺳﺄَﻝُ ﻋﻦ ﻣﺴﺄﻟﺔٍ ﻣﻦ ﻣﺴﺎﺋﻞ ﺍﻟﻔﻘﻪِ ﺇﻻ ﺃﺟَﺒْﺖُ ﻋﻨﻬﺎ ﻣﻦ
ﻗﻮﺍﻋﺪِ ﺍﻟﻨﺤﻮ
”Setiap kali saya ditanya tentang suatu masalah
fiqih, maka pasti saya akan jawab dengan
melibatkan kaidah nahwu.”
Kurang apa lagi motivasi bagi kita untuk
mempelajari bahasa arab. Sementara kita sangat
yakin, bahasa arab merupakan kunci sukses bagi orang yang hendak menyelami khazanah ilmu
islam.
Mengandalkan Terjemahan?
Anda bisa bayangkan, dari jutaan buku yang
ditulis para ulama, berapa persen yang sudah
diterjemahkan ke dalam bahasa indonesia?
Akan sangat sulit untuk bisa menghitungnya.
Namun yang jelas, jumlah buku yang sudah diterjemahkan, terlalu sedikit dibandingkan yang
belum diterjemahkan. Jika kita hanya mengandalkan buku terjemahan, ada beberapa
kekurangan yang anda dapatkan, diantaranya,
1. Buku yang diterjemahkan sangat sedikit sekali
2. Membaca terjemahan tidak sama dengan membaca buku aslinya. Ada banyak unsur ‘rasa’ yang berbeda dengan membaca tulisan aslinya.
3. Buku terjemahan sejatinya merupakan
ungkapan pihak ketiga (penerjemah).
Ungkapan ini bisa jadi mewakili dan bisa
jadi tidak mewakili.
Nasehat ini sama sekali bukan dalam rangka
menihilkan manfaat buku terjemahan. Namun ini
hanya pertimbangan, agar kita tidak terlalu
bergantung pada buku terjemahan selagi
memungkinkan untuk belajar bahasa arab. Sekali
lagi, selagi kita masih ada kesempatan untuk
belajar bahasa arab, jangan sampai kita sia-
siakan.
Allahu 'alam

ani126 6th January 2016 03:54 PM

Re: Motivasi Belajar Bahasa Arab
 
mkasih ya semuanya

karangercon 30th March 2016 03:28 AM

Re: Motivasi Belajar Bahasa Arab
 
Setuju gan, mumpung masih ada waktu mari belajar..


All times are GMT +7. The time now is 08:43 AM.

Powered by vBulletin® Version 3.8.7
Copyright ©2000 - 2024, vBulletin Solutions, Inc.
Search Engine Optimisation provided by DragonByte SEO v2.0.37 (Lite) - vBulletin Mods & Addons Copyright © 2024 DragonByte Technologies Ltd.