Mampu Mengelola Tekanan Membuat Sukanto Tanoto sukses
 

Royal Golden Eagle adalah sebuah perusahaan yang mengelola sekelompok perusahaan manufaktur yang diketahui berbasis Sumber Daya Alam (SDA) yang beroperasi di berbagai negara dan produk-produk yang dihasilkan telah bermanfaat bagi kehidupan kita sehari hari. Di bawah kepemimpinan Sukanto Tanoto, RGE memiliki perusahaan yang bergerak dalam industry kelapa sawit, pulp dan kertas, selulosa special, serat viscose, hingga yang baru-baru ini adalah pengembangan energi. Hingga saat ini, aset RGE yang dimiliki mencapai 18 miliar dolar Amerika Serikat.

Pendiri sekaligus pemilik dari RGE adalah seorang tokoh di bidang bisnis yang namanya sudah hampir dikenal oleh dunia. Sukanto Tanoto adalah seorang pengusaha sukses dan terkenal asal Indonesia. Selain itu ia tercatat sebagai orang terkaya kelima di Indonesia versi Forbes. Catatan kekayaan bersihnya ditaksir mencapai 2,8 miliar dollar AS per Maret ini. Pria yang kini bertempat tinggal di Singapura ini memiliki aset hingga 12 miliar dollar AS. Kekayaannya tersebut diperoleh dari sejumlah usaha. Ia juga adalah seorang pemimpin yang tegas dan keras. Dengan sifatnya tersebut ia bisa mendirikan sebuah perusahaan yang hingga kini masih beroperasi.

Dahulu kala, Sukanto Tanoto adalah seorang anak sulung dari ke 7 bersaudara dari Amir Tanoto. Hidupnya berubah tatkala ayahnya sedang sakit keras, stroke. Dari sana ia yang notabennya adalah anak sulung mengambil alih tanggung jawab keluarga, meneruskan usaha orangtua dengan berjualan minyak, bensin, dan peralatan mobil. Pekerjaan yang tak asing baginya karena sepulang sekolah ia biasa membantu orangtuanya sambil membaca buku. Selama ia berjualan tersebut ia harus menjualnya ke kota-kota. Ia juga berpindah-pindah, Pindah dari kota kelahirannya, Belawan, Sumatra Utara, ke Medan, ia juga berdagang onderdil mobil, lalu mengubah usaha itu menjadi general contractor & supplier.

Ia pernah membuka PT Inti Indorayon Utama (IIU) yang bergerak di bidang reforestation menghasilkan pulp, kertas, dan rayon, serta mampu memasok bibit unggul pohon pembuat pulp di dalam negeri. Kehadiran IIU sempat ditentang masyarakat dan aktivis lingkungan hidup. Karena, ditengarai, Danau Toba tercemar berat oleh limbah pulp. Akibatnya, IIU sempat ditutup.Namun,

Namun dari hal tersebut banyak pelajaran yang ia dapat seperti kemampuan berbahasa Inggris tidak diperolehnya dari pendidikan formal karena ia sempat putus sekolah karena sekolahnya waktu itu harus ditutup. Tetapi dengan sifat ia yang gigih, Ia belajar bahasa utama di dunia itu secara otodidak dengan menerjemahkan media Readers’ Digest, Life dan Newsweek. Di tambah lagi darisanalah ia belajar keterampilan bisnis termasuk menerima kenyataan dan tidak menyerah dalam apapun serta mencari solusi dengan tanggap. Selain itu juga, ia adalah seseorang yang pandai melihat peluang. Tetapi meski demikian, Sukanto Tanoto tetap tegar. Baginya pasti ada himah dibalik itu semua dan alhasil mampu mengelola tekanan membuat Sukanto Tanoto sukses.

https://id.linkedin.com/company/rge-pte-ltd