forumku

forumku (https://www.forumku.com/)
-   Business and Economy! (https://www.forumku.com/business-and-economy-/)
-   -   Berita Ekonomi dan Bisnis Indonesia (https://www.forumku.com/business-and-economy-/3-berita-ekonomi-dan-bisnis-indonesia.html)

endar.agustyan 6th October 2012 10:12 PM

REKOMENDASI OECD: Pemerintah diminta fokus pada intensifikasi pajak
http://www.bisnis.com/articles/rekom...sifikasi-pajak

Quote:

JAKARTA: Sebelum melakukan ekstensifikasi pajak, pemerintah sebaiknya fokus terlebih dahulu pada intensifikasi dan manajemen pajak karena penerimaan pajak yang ada saja masih banyak terjadi kebocoran.



Organisasi untuk Kerjasama dan Pembangunan Ekonomi (Organisation for Economic Co-operation and Development/OECD) merekomendasikan Indonesia agar memperluas basis pajak untuk meningkatkan penerimaan pajak.



Ekonom Senior Bank Mandiri Destry Damayanti mengatakan basis pajak yang ada saat ini belum maksimal ditarik oleh pemerintah terlihat dari masih terbatasnya penerimaan PPh dan masih kurangnya pemilik NPWP dari jumlah yang seharusnya.



“Perluasan basis pajak ke industri yang belum tergarap akan lebih repot mengingat pertumbuhan ekonomi yang melambat. Itensifikasi saja dulu objek pajak yang masih bisa digali,” jelasnya saat dihubungi Bisnis hari ini (27/9/2012).



Kalaupun ingin memperluas basis pajak, menurut Destry, pemerintah dapat menarik pajak dari orang kaya. “Dulu sudah pernah ada rencana pembentukan unit pajak untuk orang kaya, tapi tidak jelas ujungnya, padahal dengan meningkatnya daya beli masyarakat, basis ini sangat potensial,” tambahnya.



Adapun rencana penaikan batas penghasilan tidak kena pajak (PTKP), menurutnya, tidak akan bertabrakan dengan upaya intensifikasi pajak. “Justru dengan naiknya PTKP, daya beli masyarakat bisa menguat sehingga dapat menggenjot pertumbuhan ekonomi,” ujarnya.



Destry juga tidak setuju dengan pernyataan OECB bahwa insentif pajak akan melemahkan struktur fiskal. Menurutnya, insentif pajak harus diberikan kepada industri tepat seperti manufaktur dan infrastruktur.



“Dengan meningkatkan kinerja keduanya, ketergantungan kita akan impor dapat berkurang. Itu kan baik untuk memperkuat perekonomian. Yang penting pemerintah harus segera membenahi infrastruktur pajak,” ujarnya.



Destry yakin pemerintah dapat mencapai tax ratio sebesar 13% mengingat besarnya potensi penerimaan pajak yang belum tergarap dan masih lemahnya manajemen infrastruktur pajak. Namun, dia memaklumi bila target tersebut tidak tercapai.



“Kondisi perekonomian global dapat menekan penerimaan pajak ekspor serta PPh dari perusahaan-perusahaan yang berorientasi kepada komoditas,” katanya.(msb)

endar.agustyan 6th October 2012 10:14 PM

EKONOM: Peluang BI Rate naik kian terbuka
http://www.bisnis.com/articles/ekono...k-kian-terbuka

http://www.bisnis.com/system/article...jpg?1346674372

Quote:

JAKARTA—Pengamat ekonomi memperkirakan Bank Indonesia akan menaikkan BI Rate dan suku bunga fasilitas simpanan Bank Indonesia atau Fasbi dalam beberapa waktu ke depan, terkait inflasi.

Ekonom Standard Chartered Fauzi Ichsan mengatakan naiknya inflasi menjadi 0,95% pada Agustus disebabkan oleh faktor Lebaran dan pelemahan rupiah.



“Tahun ini rupiah melemah, tapi tahun depan akan menguat lagi. BI Rate sampai akhir tahun diperkirakan akan sama, tetapi Fasbi kami prediksi naik 75 basis poin ke 4,75% di akhir tahun ini,” paparnya, Senin (3/9).

Kenaikan Fasbi, kata Fauzi, akan terjadi secara gradual dan periodik sampai akhir 2012. Suku bunga Fasbi, yang disebut juga deposit facility, ditingkatkan untuk mengurangi ekses likuiditas valuta asing (valas).

Sementara BI Rate, lanjut dia, baru akan naik pada tahun depan sebesar 25 basis poin menjadi 6%.

Menurut Fauzi, hal ini adalah salah satu cara untuk meredam defisit neraca perdagangan dan neraca transaksi berjalan, selain dengan menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Sementara nilai inflasi saat ini, ungkap dia, masih terhitung normal karena konsumsi domestik terbukti masih menjadi tulang punggung perekonomian nasional.

Ekonom Samuel Sekuritas Lana Soelistianingsih menerangkan inflasi bulan Agustus memang lebih didorong oleh faktor Lebaran, dan saat ini masih dalam koridor yang aman meski lebih tinggi dari perkiraan BI yang sebesar 0,7% sampai 0,8%. Namun, dia memproyeksi BI rate akan tetap berada di level 5,75% hingga akhir 2012.

“Tap,i Fasbi bisa naik 25 basis poin. Kenaikan Fasbi dapat terjadi dalam waktu dekat, sekarang juga bisa setelah Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) bulan ini,” tukas Lana.

Selain Fasbi, dia memprediksi bank sentral juga akan menaikkan suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI) 9 bulan sebesar 10 sampai 15 basis poin. Saat ini, suku bunga SBI berada pada posisi 4,65%. Dengan demikian, SBI diproyeksi bisa menyentuh level 4,75% hingga 4,80%.

Menurut Lana, hal ini merupakan upaya bank sentral untuk menekan ekses valas. Dia juga menuturkan inflasi Agustus masih dalam rentang yang aman karena masih ada ruang sebesar 1,5% untuk inflasi hingga akhir tahun. Inflasi tahun ini diperkirakan berada di kisaran 6%.

Ekonom Royal Bank of Scotland Regional Asia Tenggara Enrico Tanuwidjaja juga memprediksi BI rate tidak berubah sampai akhir 2012. “Namun, masih ada ruang bagi BI untuk meningkatkan suku bunga koridor bawah sebesar 25 sampai 50 basis poin,” sebutnya.

Hal ini, jelas Enrico, sejalan dengan tujuan bank sentral memperlambat pertumbuhan kredit sehingga dapat meredam kemungkinan terjadinya overheating di beberapa sektor perekonomian.

Menurut dia, melemahnya rupiah kali ini bukan disebabkan oleh naiknya BBM tapi didorong oleh melambatnya perekonomian global. RBS memperkirakan terkait dengan inflasi dan nilai tukar, mata uang rupiah akan berada di posisi Rp9.200 pada akhir tahun ini hingga 2013.

Direktur Eksekutif Departemen Perencanaan Strategis dan Hubungan Masyarakat BI Dody Budi Waluyo mengatakan perubahan BI rate hanya dilakukan sejalan dengan prediksi inflasi ke depan. “Hasil assesstment saat ini untuk proyeksi inflasi hingga akhir tahun masih dalam range target yang ditetapkan di awal tahun, sehingga belum perlu dilakukan pengubahan BI rate,” paparnya.

Dody menegaskan bank sentral akan terus memantau perkembangan inflasi ke depannya. (faa)

retired 6th October 2012 10:16 PM

panjang amir gan :D

endar.agustyan 6th October 2012 10:19 PM

^^^ kalo setengah2 baca infonya ga afdol dan ga akan bagus hasilnya
hehehehe
:p

met baca dan share
:)

admin 17th October 2012 08:41 PM

Indonesia group plans $4.8 bln refinery with Azeri oil firm
 
JAKARTA | Wed Oct 17, 2012 7:59am EDT

Oct 17 (Reuters) - Indonesia's OSO Group plans to build a $4.8 billion oil refinery in a joint venture with the State Oil Company of the Azerbaijani Republic (SOCAR), a partnership it hopes to formalise in November, a top OSO official said on Wednesday.

The target for the refinery is to process 600,000 bpd when it opens in 2017. It would be located on part of OSO's concession in a free trade zone next to Batam island from where it could take advantage of busy east Asian shipping lanes.

"We are going to refine all the group oil from Azerbaijan. The purpose is to trade or sell the processed oil to Indonesia or any other Asia-Pacific country," Mariano Asril, CEO of the OSO Group, told Reuters.

"It would be funding from both (sides) but mostly from the Azerbaijan side but we will provide them with all the facilities, the permit, the land and everything," Asril said, adding that OSO hoped to sign a memorandum of understanding with Socar in November.

The refinery would be a departure for OSO, a non-listed holding company whose diversified portfolio includes mining, palm oil, hotels, airline ground services and fisheries. OSO trades as PT Citra Putra Mandiri, according to the group's website.

SOCAR has joint ventures with other international partners but this would be its first project in Indonesia. (Reporting by Matthew Bigg and Fergus Jensen; editing by Keiron Henderson)

source : http://www.reuters.com/article/2012/...8LH3YR20121017

admin 21st October 2012 04:28 PM

Indonesia Records Steady Growth in Cruise Ship Arrivals, Aims for More
 
Indonesia Records Steady Growth in Cruise Ship Arrivals, Aims for More

October 20, 2012

Denpasar. Due to a reported increase in the number of foreign tourists visiting the country via cruise liners over the past five years, Indonesia is set to develop relevant infrastructure to accommodate more ships.

An official with the Tourism and Creative Economy Ministry, Rizky Handayani, said on Saturday in Kuta, Bali that 21,616 foreign tourists arrived in Indonesia on board cruise ships in 2008 — the figure tripled to 68,566 in 2009 and further increased to 94,166 in 2010, 112,882 in 2011 and 114,000 in the first half of 2012 alone.

“We’ve estimated the figure to increase to 160,000 in 2013,” he said.

Meanwhile, he added the number of cruise ships docking in Indonesia increased from 36 units in 2008 to 135 units in 2009, 189 units in 2010, 176 units in 2011 and 214 units in the first half of 2012.

“Up to 300 cruise liners are expected to arrive in 2013. They will dock at a number of cruise ship ports that have met the international standards,” Rizky said.

He noted that the Indonesian government continued to develop facilities at several sea ports, including at Benoa Port in Denpasar, Belawan Port in Medan, Tanjung Perak Port in Surabaya, Tanjung Emas Port in Semarang and Kumai Port in Central Kalimantan.

The government, Rizky said, also developed new ports on Komodo Island in East Nusa Tenggara and on Lombok Island in West Nusa Tenggara, as well as in in the East Java town of Probolinggo, all of which are expected to be able to accommodate cruise ships.

Indonesia has aims to attract 8 million international visitors this year and 9 million next year.

Antara

source http://www.thejakartaglobe.com/home/...or-more/551385

endar.agustyan 22nd October 2012 01:59 PM

^^^
very nice min
:)
seems like Indonesian Economic back on the road after "long sleep" heheehe

admin 23rd October 2012 04:51 PM

Indonesia receives record high FDI
 
Indonesia receives record high FDI

The Jakarta Post, Jakarta | Headlines | Tue, October 23 2012, 9:01 AM

Indonesia’s investment shows no sign of slowing down as the country has booked another record high of realized investments in the third quarter this year, thanks to its economic resilience that has provided incentives for both domestic and foreign investors to establish or expand their businesses.

Realized investments in Indonesia topped Rp 81.8 trillion (US$8.52 billion) in the third quarter, growing 25 percent compared to a year earlier, according to the Investment Coordinating Board (BKPM).

“The fact that India and China are slowing down pushes investments in Indonesia, the only country with stable growth. This is why we are called the least unattractive country in the middle of global slowdown,” BKPM chairman M. Chatib Basri told reporters on Monday in Jakarta.

Foreign investors still dominate Indonesia’s investment, with foreign direct investment (FDI) reaching Rp 56.6 trillion, or 69 percent of total realized investment. The figure grew 22 percent compared to a year earlier.

Singaporean companies accounted for the largest share, realizing $1.5 billion of investments, or 24 percent of total FDI realized in Indonesia, trailed by the UK ($0.7 billion), Japan ($0.7 billion), Taiwan ($0.6 billion) and Mauritius ($0.6 billion).

Foreign investors still opted for the natural resources and commodities sector, with realized investments in the mining industry topping $3.2 billion, or 17.3 percent of total FDI realization, followed by the chemical and pharmaceutical industry with $2.5 billion and the telecommunication industry with $1.9 billion.

“Looking at how our investment trend has progressed, I believe that our economic growth will be able to reach 6.3 to 6.4 percent this year. Investments can offset the decline in exports that has affected our trade sector,” the BKPM chairman said.

Analysts have expected investments to become the one of the major drivers of Indonesia’s economic growth, besides its strong domestic consumption stemming from the country’s population of 240 million.

This month, the Asian Development Bank (ADB) released a report predicting investment to contribute approximately 40 percent of Indonesia’s economic growth next year — estimated by the Manila-based organization at 6.6 percent — as industries expand their business here to tap into the country’s strong purchasing power stemming from its growing middle-classes.

The sunny forecast on Indonesia’s investment sector was also attributed by the ADB to the fact that Indonesia successfully carried out many reform programs and investor-friendly policies that had helped improve its image among both foreign and domestic investors.

“Some observers claim that Indonesia’s economic reform programs are progressing slowly, but our reform programs in the investment sector are actually going in the right direction,” ADB senior country economist Edimon Ginting told The Jakarta Post on Monday.

“Just look at the numbers and you’ll see that investors actually have responded positively toward our reform programs,” he added.

Edimon argued that it was a matter of time before Indonesia’s credit rating was upgraded by Standard & Poor’s (S&P), the only member of the so-called “Big Three” rating agencies that is yet to give the country an investment grade status.

S&P said in a statement released last week that Indonesia still faced several policy constraints that
hampered it in its efforts to earn a credit rating upgrade. The rating agency, however, argued that there was more upward than downward pressure on the country in receiving an investment-grade status, a situation that would guarantee more investment flocking into the country.

From January to September this year, Indonesia accumulated Rp 229.9 trillion of realized investments, slightly less than its annual target of Rp 283.5 trillion.

This year, Chatib believed that Southeast Asia’s largest economy was set for a historic achievement: recording more than Rp 300 trillion of realized investments in a year.

“Initially, people didn’t believe that such a figure could be achieved, but looking at our present development it’s [Rp 300 trillion of realized investments] very likely to be achieved.” (sat)

source http://www.thejakartapost.com/news/2...-high-fdi.html

admin 8th January 2013 11:03 AM

Pertumbuhan ekonomi
Pemerintah optimistis ekonomi 2012 tumbuh 6,5%
Oleh Herlina KD - Senin, 07 Januari 2013 | 08:30 WIB

JAKARTA. Kondisi ekonomi dunia yang memburuk pada tahun 2012 lalu membuat target pertumbuhan ekonomi nasional yang dipatok pemerintah sebesar 6,5% tidak tercapai. Kendati demikian, pemerintah tetap yakin, pertumbuhan ekonomi 2012 tidak meleset jauh dari target itu.
Menteri Keuangan Agus Martowardojo menyebut, ekonomi Indonesia pada 2012 masih mampu tumbuh di level 6,3%. "Ini didukung oleh realisasi anggaran yang cukup besar di akhir tahun," ungkapnya, akhir pekan lalu.

Besarnya penyerapan anggaran itu sukses menggenjot pertumbuhan ekonomi di kuartal IV-2012. Agus memperkirakan, selama kuartal IV, ekonomi masih bisa tumbuh sekitar 6,1%-6,4%.

Tren pertumbuhan itu tidak jauh berbeda dari pertumbuhan pada kuartal-kuartal sebelumnya. Catatan saja, pada kuartal I, II, dan III tahun 2012, ekonomi Indonesia tumbuh masing-masing sebesar 6,3%, 6,4%, dan 6,17%. Jika benar pertumbuhan ekonomi di kuartal IV sekitar 6,1%-6,4%, Agus optimistis ekonomi Indonesia secara keseluruhan masih mampu tumbuh 6,3%.

Dengan kinerja ekonomi tersebut, Agus berharap, Indonesia bisa menjadi negara di dunia yang memiliki pertumbuhan ekonomi terbaik kedua setelah China.

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Bambang Brodjonegoro juga berharap, ekonomi Indonesia pada kuartal IV-2012 bisa tumbuh di kisaran 6,3%. Dengan begitu, pertumbuhan ekonomi Indonesia secara keseluruhan di 2012 bisa mencapai 6,3%.

Menurut Bambang, ekonomi Indonesia tahun 2012 sebenarnya bisa tumbuh hingga 6,5% jika penyerapan belanja bisa diperbaiki. "Ekonomi 2012 harusnya bisa 6,5%, tapi meleset jadi 6,3%. Mungkin sebagian karena kita tidak bisa merealisasikan belanja, terutama belanja modal," katanya, akhir pekan lalu.

Ekonom Senior Bank Pembangunan Asia (ADB), Edimon Ginting, sebelumnya memprediksi sama. Menurutnya, pertumbuhan ekonomi Indonesia di 2012 berpotensi terkoreksi menjadi 6,3%.

Koreksi itu dipicu krisis ekonomi yang melanda beberapa negara di kawasan Benua Eropa. "Dampak perlambatan pertumbuhan ekonomi di China dan India sebagai imbas krisis Eropa juga sudah merembet ke dalam negeri," kata Edimon.

Sementara, pada 2013, Edimon memperkirakan, ekonomi Indonesia tumbuh lebih tinggi, yakni di level 6,6%.
Dalam hitung-hitungan ADB sendiri, ekonomi China pada tahun 2012 hanya akan tumbuh di kisaran 7,7%. Angka itu turun ketimbang tahun 2011 yang sebesar 9,3%. Sedangkan ekonomi India tahun 2012 diperkirakan tumbuh 5,6%, turun dari 2011 yang 6,5%.

sumber http://nasional.kontan.co.id/news/pe...-65/2013/01/07

http://photo.kontan.co.id/photo/2012...996231085p.jpg

hadi.putra 8th January 2013 11:14 AM

numpang nanya min, pertumbuhan ekonomi itu berbanding lurus gak ama kesejahteraan rakyat..?

akbar.saleh 8th January 2013 12:57 PM

Quote:

Originally Posted by sejutaluka (Post 16150)
numpang nanya min, pertumbuhan ekonomi itu berbanding lurus gak ama kesejahteraan rakyat..?

sebenarnya relatif sih om klo mslh sperti ini. bahwa ekonomi suatu negara bagus maka rakyatnya jg sejahtera begitu jg sebaliknya.

Tp sangat besar kemungkinan bahwa ketika ekonomi suatu negara cukup bagus maka kesejahteraan rakyatnya jg itu bisa ikut bagus. karena ketika ekonomi suatu negara cukup bagus berarti produktifitas rakyat itu meningkat juga sehingga pendapatan perkapita jg semakin naik.

hmmm.. lumayan panjang lebar jg klo bhs tentang ekonomi suatu negara karena banyak faktor yang bisa membuat ekonomi meningkat dan kesejehteraan rakyat
begitu jg sebaliknya.

mayasweet 29th November 2013 01:50 PM

Re: Berita Ekonomi dan Bisnis Indonesia
 
Wah keren tuch kalo Indonesia bisa membuat suku cadang sendiri buat pesawat sukhoi. Yang penting jangan sampai ada penyogokan ketika suku cadangnya di uji, Resikonya bukan main2 tuch. Nyawa ratusan orang bisa melayang.









__________________________________________________ ____________
Printer Kartu Id Card & Jualan Cat Tembok

TahitianNoni 7th June 2014 01:08 AM

Re: Berita Ekonomi dan Bisnis Indonesia
 
Quote:

Originally Posted by admin (Post 3)
Indonesia ready to build instant noodle factory in Russia

source : http://www.antaranews.com/en/news/83...tory-in-russia

Jika pemerintah memberi perhatian untuk masyarakat lemah / miskin dengan menyediakan subuah konsep bisnis ataupun peluang bisnis yang di mana pemerintah sebagai support modal, maka bangsa kita pasti sangat maju.
salam,
http://www.morindaindonesian.com


admin 20th October 2014 04:28 PM

Peringkat Optimisme Iklim Bisnis, Indonesia Urutan Ke-14 dari 34 Negara
 
Peringkat Optimisme Iklim Bisnis, Indonesia Urutan Ke-14 dari 34 Negara

JAKARTA - Riset terbaru dari Grant Thornton International Business Report (IBR) mencatat tingkat optimisme para pelaku bisnis Indonesia terhadap kondisi ekonomi dan lingkungan bisnis dilaporkan stagnan pada posisi 48% untuk kuartal ketiga tahun ini.

Meski demikian, optimisme para pelaku bisnis Indonesia masih berada di atas rata-rata optimisme para pelaku bisnis global yang berada pada posisi 43%.

Hasil ini menempatkan Indonesia di peringkat 14 dari 34 negara yang disurvai pada kuartal ketiga tahun 2014, di belakang India (95%), Selandia Baru (80%), Thailand (71%), Singapura (66%), RRC (55%), Australia (53%), dan Malaysia (50%) di kawasan Asia-Pasifik.

Di kawasan ASEAN, IBR melaporkan peningkatan optimisme bisnis yang cukup signifikan dengan net balance 56%, dari posisi sebelumnya 43%, di mana Indonesia adalah negara ASEAN dengan optimisme bisnis terkuat keempat.

© Indonesia.travel Kawasan silang Monas, Jakarta.

Pelaku bisnis di Indonesia tidak terlalu optimis dengan prospek pembukaan lapangan pekerjaan baru, terjadi penurunan ke posisi 22% dari posisi sebelumnya net 40% pada Q2 2014.

Investasi dalam bangunan baru juga mengalami penurunan tajam ke posisi 26%, mencerminkan penurunan 12% dari kuartal lalu.

Penurunan sebesar 10% juga dilaporkan terjadi pada ekspektasi untuk penelitian dan pengembangan, dari posisi sebelumnya 36% ke posisi 26% pada kuartal ini.

Johanna Gani, Managing Partner Grant Thornton Indonesia, memaparkan kondisi politik Indonesia yang memanas bisa mengganggu perekonomian.

Situasi politik saat ini memberikan hambatan bagi aktifitas investasi nasional. Para investor menunda realisasi rencana investasi mereka di Indonesia.

Ini dipicu oleh beberapa kebijakan yang dikeluarkan oleh parlemen yang ternyata mendapatkan respon negatif dari pasar.

Bila Indonesia terus berkutat dengan kondisi politik yang memanas, perekonomian akan melemah.

“Indonesia harus mampu untuk memanfaatkan momentum pemulihan ekonomi global, di mana stabilitas politik adalah prasyarat yang utama," katanya, Rabu (15/10/2014).

Johanna Gani mengatakan: “Survei dari bank sentral Indonesia, Bank Indonesia, melaporkan bahwa optimisme konsumen mengalami sedikit penurunan ke 119.8 poin di bulan September 2014, setelah tercatat pada 120.2 poin di bulan sebelumnya; hasil ini sejalan dengan Grant Thornton IBR. (Eko Sutriyanto)

http://u.msn.com/id-id/ekonomi/other...ara/ar-BB9fW8r

forsaFX 20th January 2015 08:32 AM

Re: Berita Ekonomi dan Bisnis Indonesia
 
Dewasa ini memang adalah eranya bisnis. Kerjasama antar negara makin hari makin berkembang dalam segala seginya. Semoga semakin tercipta damai di antara umat manusia karena kerjasama yang intens ini. Namun terkadang kepentingan bisnis itulah yang memecah belah tujuan yang mulai dari kerjasama

Kedaigrafis 2nd February 2015 10:03 AM

Re: Berita Ekonomi dan Bisnis Indonesia
 
Quote:

Originally Posted by admin (Post 3)
Indonesia ready to build instant noodle factory in Russia

source : http://www.antaranews.com/en/news/83...tory-in-russia


keren donk kak kalo Indonesia bener" bisago internasional..
jadi gag bakalan diremehin lg donk sma negara lain..
www.cetakundanganpernikahan.com
www.undangannikah.web.id
www.undanganperkawinan.net
www.kedaigrafis.com

admin 6th February 2015 09:51 AM

Re: Berita Ekonomi dan Bisnis Indonesia
 
Iya, indonesia itu negara dengan potensi yang sangat besar. Musuh utama Indonesia adalah ... disintegrasi dan korupsi


All times are GMT +7. The time now is 12:51 PM.

Powered by vBulletin® Version 3.8.7
Copyright ©2000 - 2024, vBulletin Solutions, Inc.
Search Engine Optimisation provided by DragonByte SEO v2.0.37 (Lite) - vBulletin Mods & Addons Copyright © 2024 DragonByte Technologies Ltd.